Sabtu, 19 Juli 2014

happy b'day, Mr :)




Assalamualaikum..

Dua puluh tiga tahun lalu seorang ibu melahirkan putra pertamanya, tidak ada yang bisa menandingi perasaan ketika menyadari pertama kali menjadi seorang ibu. Seorang bayi yang dengan sehat keluar dari rahim dengan tangisannya. Subhanallah.. tentunya mereka mendoakan kelak putranya tumbuh menjadi anak yang sehat, sholeh, dan cerdas.

Mas pradiyan.. dari hati ku ucapkan selamat ulang tahun yang ke 23. Semoga Allah senantiasa melindungi dan meridhoi di setiap langkah perjalananmu. Aku sangat bersyukur bisa mengenal pribadi yang cerdas namun tetap rendah hati. Selalu berusaha sabar menghadapi segala kesulitan dan membimbing aku yang orangnya kadang masih susah untuk dikasih tau mana yang benar.. :D

Terimakasih untuk waktu yang hampir satu tahun ini. Perjalanan yang sangat indah..terimakasih sudah mendampingiku dan menjadi tempatku berkeluh kesah, selalu memberi semangat dan mendoakan aku. Ini adalah ramadhan kedua untuk kita. Dimana ramadhan kemarin kita masih pedekate..hehe.  aku menemukan kebahagian yang aku rasa cukup dan ngga akan mencari kebahagiaan lagi dari pria lain. Semoga perasaan ini di ridhoi olehNYA. Amin..

Dan kuharap sifat dan sikapmu tidak berubah dan semakin dewasa..  happy b’day my Papoy !.. thanks for being awesome..was great to have you here..hope everything is great for you and God always bless you with bright future.. I love you..

Senin, 07 Juli 2014

masakan ibuku, menginspirasi




Memasak adalah hal yang pada umumnya dilakukan oleh para wanita. Karena memang sudah kodratnya para wanita dituntut untuk bisa memasak. Namun sekarang banyak wanita dikenal tidak pandai memasak, jangan salah… bukan mereka tak pandai, hanya saja mereka malas untuk belajar. Apalagi sekarang sudah banyak makanan cepat saji atau warung-warung yang menyediakan makanan dengan harga yang cukup terjangkau. Ditambah wanita sekarang banyak yang sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Pentingnya suasana juga mempengaruhi mood untuk memasak..jika mood jelek, yang ada makanan bukan trebuang ke perut malah ketempat sampah.

Saya suka memasak karena ibu. Setiap hari melihat ibu memasak dan akhirnya timbul rasa  penasaran terhadap menu masakan yang setiap hari ibu buat untuk kami. Meski ibu memasak menu sederhana, subhanallah.. lezatnya selalu bikin rindu. Tidak tergantikan meski saya jajan makanan yang lumayan mahal.

Lalu sedikit demi sedikit saya mencoba memasak dengan menu baru dan saya hidangkan untuk orang tua dan adik-adik. Awalnya ibu ngomel karena masakan rasanya hambar. Tapi oke, saya tidak menyerah dan berfikir “mending langsung beli, praktis, dan ngga kotor” . meski sambil ngomel, hati seorang ibu ngga akan membiarkan putrinya yang ngga nyerah belajar masak. Beliau menemaniku memasak, mengarahkan apa saja yang menjadi bahan untuk masakan tersebut. Sampai akhirnya ibu mempercayai saya untuk menjadi koki dirumah. Karena saya juga sadar, ibu sudah capek bekerja dan mengurus adik dari pagi sampai sore.

Kapan lagi saya belajar memasak, karena ini adalah bekal keluargaku kelak. Menghidangkan masakan untuk suami dan anak.. dan pastinya ngga bakal malu kalo mudik ke rumah mertua sewaktu waktu disuruh masak. Hehe..

Terimakasih ibu... long as i live, you'll always be my first love *kecup